Selasa, 21 Agustus 2012

Catatan Pribadi

Welcome to my blog

Jujur, awalnya gak ada niat sedikitpun untuk buat blog ini. Yahh.... berhubung ada tugas dari sang guru TIK, mau gak mau blog ini harus jadi. Meskipun artikelnya nyolong dari internet atau blog tetangga, yang penting tugas ini harus selesai. Artikelnya agak semrawut sih,, maklum lah baru pertama kali buat blog alias amatiran. Tapi gak apalah yang penting in blog udah jadi. Masalah nilai belakangan aja, mau di kasih nilas jelek ataupun pas-pasan harus terima, namanya juga masih belajar.

Membuat blog ini bukan satu-satunya THR (Tugas Hari Raya) yang diberikan oleh guruku. Dan bukan hanya mata pelajaran TIK aja, tapi mata pelajaran lain ikut latah memberikan THR.
Bayangkan saja, hari libur di buat untuk ngerjakan tugas, sama saja gak libur itu namanya.
Salah satu kegiatan yang aku benci ialah MENGARANG. Entah aku mau ngarang apalagi setelah ini, gak ada inspirasi.

Disisi lain aku punya impian yang mungkin sangat mustahil untuk diwujudkan, dan aku pun tau itu. Tapi, disetiap do'aku, aku selalu bilang, "ya Allah, meskipun impianku itu mustahil untuk kau wujudkan, tapi ijinkanlah aku untuk terus bermimpi".
Jika kalian memiliki suatu impian, teruslah bermimpi dan jangan takut mewujudkannya.

nahh.... lupakan dulu masalah impian, kembali ke karangan yang gak jelas. Sebenarnya hari libur itu buat refreshing, berhubung liburan sekarang ini banyak tugas dan gak dapat inspirasi sama sekali untuk artikel yang satu ini,.
Jadi.. cukup sekian dan terima kasih...


Sabtu, 11 Agustus 2012

Ilmu Pengetahuan Umum



atlantis-01.jpg* MUSIBAH alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh
hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu
mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua
Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?
Plato (427 - 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi
berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa,
pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan
bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau
Atlantis
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan
bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah
melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan.. Source: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006…2/0902.htm
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan
bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah
melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis,
The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s
Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti
luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani,
yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem
terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang
diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Konteks Indonesia
Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof.
Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960,
mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua
yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa,
Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai
pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan
dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang
akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene) . Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara
bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu,
maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang
mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung
Semeru/Sumeru/ Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di
Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau
menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol).
Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat
dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi
secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di
kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil
itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung
berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera
sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos
sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah
Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia.
Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia.
Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung,
Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya
tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian
meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan
gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan
remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim
kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas
penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris
Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah
pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana,
sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari
sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.

Olahraga

Juara Dunia Target Owi/Butet Berikutnya


Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (Foto: Daylife)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (Foto: Daylife)
JAKARTA -  Tak ingin larut dalam kesedihan usai gagal meraih medali emas pada Olimpiade 2012 di London, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir langsung mencanagkan target baru, yaitu menjadi juara dunia.

Seperti diketahui, pasangan yang biasa akrab disapa Owi/Butet ini harus puas meraih tempat keempat di kelas ganda campuran. Hasil tersebut menambah rentetan hasil buruk yang diraih tim Indonesia dalam cabang olahraga ini.

Namun, Tontowi/Natsir merasa bahwa kegagalan mereka di ajang Olimpiade merupakan sebuah pengalaman bagi keduanya dalam meraih hasil gemilang di berbagai turnamen lainnya.

“Bisa saja ini Olimpiade terakhir buat saya, bisa juga tidak, saya belum berpikir sampai Olimpiade Brasil 2016. Mungkin saya dan Tontowi akan fokus ke Kejuaraan Dunia 2013, syukur-syukur bisa bertahan sampai Asian Games 2014,” ungkap Liliyana, seperti dilansir situs resmi PBSI.

Meskipun sudah pernah mencicipi rasanya menjadi juara dunia, Liiliyana ternyata mengincar gelar tersebut bersama Tontowi. Pada tahun 2005 dan 2007 pemain putri asal PB Tangkas Specs ini meraih gelar Juara Dunia di nomor ganda campuran bersama Nova Widianto. Mereka juga mendapatkan medali perak di Olimpiade Beijing 2008.

“Memang saya sudah pernah jadi juara dunia, tapi sama Tontowi kan belum pernah. Semoga saja saya bisa terwujud. Sebetulnya sampai akhir tahun ini saya masih akan terus bermain, namun setelahnya akan saya pikirkan kembali,” ujarnya.

“Saya masih ingin terus bermain sampai saya sudah tidak mampu lagi, baru saya akan pensiun dan itu belum tahu kapan” ujar Liliyana yang merupakan pemain kelahiran 9 September 1985 ini.

Tak hanya itu, Liliyana juga berharap bahwa kegagalannya di Olimpiade London 2012 ini tak mematahkan semangat Tontowi. Ia mengharapkan kegagalan tersebut bisa menjadi pelajaran bagi Tontowi.

“Tontowi kan masih muda, dia masih punya kesempatan untuk bermain di Olimpiade Brasil 2016, mungkin dengan saya, mungkin juga tidak. Jadi saya harap nanti dia bisa lebih matang lagi, kali ini dia belum bisa mengatasi beban dan tekanan di mana semua bertumpu kepada kami, dan saya mengerti sepenuhnya apa yang dialami Tontowi, itu wajar,” pungkas.

Sesudah Olimpiade London, Tontowi/Liliyana diberikan waktu libur latihan untuk beristirahat dan menenangkan diri. Olimpiade begitu menyita waktu, pikiran, dan tenaga para pemain. Untuk itu dibutuhkan rehat sejenak agar keduanya dapat kembali berlatih dan mempersiapkan diri ke turnamen selanjutnya seperti China Masters Super Series dan Denmark Open Super Series Premier 2012.

Dunia Pendidikan

Peranan Pendidikan Luar Sekolah dalam Dunia Pendidikan

Peranan Pendidikan Luar Sekolah dalam Dunia Pendidikan
Pendidikan Luar Sekolah sama pentingnya dengan pendidikan sekolah atau pendidikan formal. Pernyataan ini memberi suatu gambaran bahwa tanggung jawab pendidikan luar sekolah sama berat dengan pendidikan formal atau mungkin lebih rumit daripada pendidikan formal. Pendidikan tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan masyarakat dan di lingkungan keluarga. Pendidikan tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, tetapi berlangsung sepanjang hayat (lifelong education). International Council for Educational Development (ICED) mengambil sikap bahwa konsepsi pendidikan identik dengan belajar (Nanitupulu, 1983:13).
Jika dipandang demikian, maka masyarakat harus dipandang sebagai lingkungan belajar yang menyeluruh. Konsep “belajar-mengajar” perlu dilengkapi dengan konsep “membelajarkan”, artinya PLS mempunyai suatu sistem pendidikan yang mengikutsertakan seluruh masyarakat, dan bukannya sekadar sebagai suatu lingkungan belajar. Implikasi dari konsep “membelajarkan” adalah, setiap tenaga kerja terdidik adalah sumber belajar,serta prasarana dan sarana pendidikan adalah untuk semua orang yang ingin belajar. Jadi, peran PLS sangat dominan dalam menangani intervensi dalam dunia pendidikan.
Pendidikan luar sekolah pada dasarnya adalah segala kegiatan pendidikan yang berlangsung di luar sistem persekolahan. Pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam sistem persekolahan atau jalur sekolah, melainkan juga di jalur luar sekolah, misalnya di dalam keluarga, di tengah pergaulan, di tempat kerja, dan di jalanan. Pendidikan selain terjadi atas bantuan orang juga bisa terjadi oleh usaha sendiri karena setiap manusia secara sadar atau tidak sadar melakukan kegiatan belajar di sepanjang hayatnya. Pada saat melakukan kegiatan belajar, seseorang sebenarnya tengah mendidik dirinya sendiri. Mendidik berarti mengembangkan potensi manusia baik orang lain maupun diri sendiri, sedangkan belajar berarti upaya mengembangkan potensi diri sendiri. Dalam hal pengembangan potensi manusia, kegiatan pendidikan memiliki peran langsung. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebenarnya pendidikan merupakan satu-satunya bidang yang menangani pengembangan potensi manusia dan yang khusus bertugas mengembangkan potensi manusia di luar jalur sekolah adalah PLS.
Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini berjudul “Peranan Pendidikan Luar Sekolah dalam Dunia Pendidikan”. Topik ini dibahas karena PLS erat kaitannya dengan proses pendidikan dan tingkat peranan PLS juga dominan dalam dunia pendidikan.

Teknologi informasi

Teknologi Terbaru 2012 : Meja Masa Depan | Update Informasi Teknologi Terbaru, Gadget Terbaru, Berita Teknologi Terbaru - Sobat mungkin sudah sering melihat video maupun film yang menampilkan kecanggihan teknologi terbaru untuk masa depan. Tapi apa jadinya jika hal tersebut menjadi nyata dan bisa sobat miliki? Saat ini mungkin fungsi meja bagi sobat hanya sebagai peralatan rumah tangga untuk meletakkan peralatan tulis menulis atau sekedar pengisi interior ruangan. Pada awal tahun 2011, beredar kabar munculnya teknologi tv hologram. Tapi baru-baru ini, dipenghujung tahun 2011, Microsoft membuat sebuah terobosan dengan teknologi yang diberi nama Microsoft Surface, dimana sebuah kombinasi antara meja, komputer, kamera, serta touch sensivity berukuran sebesar yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi untuk berbagai aktivitas.

Pada meja besar yang menggunakan LCD touch screen 40 inci, Microsoft menempatkan sebuah smartphone pada layar, seketika Microsoft Surface akan mengenali perangkat tersebut dan menampilkan informasi mengenai perangkat serta memungkinkan untuk memilih model yang berbeda. Kabarnya, Microsoft telah mengkonfirmasi harga terbaru untuk meja masa depan yang akan mereka rilis pada tahun 2012 nanti di pasar Amerika sebesar $8.900.

Teknologi Terbaru 2012 : Meja Masa Depan Microsoft Surface dan EXOdesk

Seperti halnya Microsoft Surface, teknologi terbaru untuk masa depan lainnya, sebuah meja interaktif, EXOdesk, memungkinkan sobat untuk melakukan semua aktivitas pada virtual space. EXOdesk sebenarnya merupakan sebuah tabletop computer yang menawarkan layar high definition 40 inci, di mana kita bisa memanipulasi virtual object dengan menyentuh dan dragging. EXOdesk akan dirilis pada tahun 2012 mendatang dengan harga $1,299.

Pada video dibawah ini bisa sobat saksikan penampakan kecanggihan teknologi terbaru untuk masa depan dengan tampilan virtual keyboard, RSS feed stream, simulasi permainan piano, dan aplikasi untuk permukaan tabletop.